Pendidikan adalah masalah dan bidang yang sangat serius untuk
diperhatikan, bukan guyonan, apalagi lucu-lucuan. Serius karena
menyangkut masa depan bangsa. Serius karena mengenai masa depan anak
cucu negeri ini. Serius karena pendidikan adalah sesuatu yang harus
dipandang utuh sebagai satu kesatuan sistem yang tidak bisa berdiri
sendiri. Begitu banyak aspek, parameter, dan sub-sistem lain yang ada di
sekelilingnya, yang sadar atau tanpa sadar, akan berpengaruh nyata pada
keberlangsungan kualitas pendidikan itu sendiri.
Keteladanan,
inilah yang harus menjadi kata kunci dan esensi pendidikan. Keteladanan
yang tidak dipandang secara picik. Keteladanan yang tidak dimaknai
kerdil. Keteladanan yang tidak hanya dilihat dari sisi si pelaku, namun
juga mengenai apa yang – sedang – dilakukan. Keteladanan yang bukan di
awang-awang, namun sesuatu hal nyata nan logis, yang setiap orang dapat
mengejawantahkannya. Keteladanan atas setiap yang ada di dalam dan juga
di luar lingkaran ranah pendidikan.
Pendidikan harus sangat
mempertimbangkan keteladanan atas guru dan para dosennya; keramahan,
keuletan, kepintaran dan keistiqomahan adalah beberapa keteladanan
individu yang akan menjadi cermin bagi para peserta didik. Pendidikan
tidak dapat abai dengan keteladanan atas apa yang diucapkan dan
dilakukan para praktisi pendidikannya; plagiat, mencontek, manipulasi
data, adalah hal-hal yang pastinya akan diteladanin para muridnya.
Pendidikan harus memperhatikan keteladanan atas lingkungan sekitar dan
infrastruktur yang ada; kekumuhan, banjir, kemacetan, tawuran dan
kesemrawutan, akan menjadi contoh yang melekat pada setiap peserta
didik, sehingga harus segera diatasi. Pendidikan harus menjaga
keteladanan atas sub-sistem penunjang; kebocoran soal ujian, praktik
sogokan, dan pungutan liar, adalah keteladanan busuk yang harus –
sesegera mungkin – disingkirkan. Pendidikan pun tidak bisa menutup mata
akan keteladanan atas para pemimpin di negara ini; saling hujat, apalagi
berbicara sampah dan kebun binatang tanpa makna, bukanlah keteladanan
yang boleh ditampakan kepada para penuntut ilmu. Pendidikan pun tidak
dapat menutup telinga akan keteladanan para orang tua peserta didik;
memberi contoh negatif kepada anak-anaknya, akan terus dibawa sampai
hari akhir mereka.
Begitu massive dan kompleks tantangan
dan permasalahan yang ada di sekitar sistem pendidikan, mengharuskan
bukan hanya kerja keras saja yang kita butuhkan, namun kerja cerdas
berilmu pun harus menjadi pola berkehidupan kita semua. Ya kita semua.
Karena, ketaladanan yang dimaksud di dalam pendidikan, adalah
keteladanan benar, yang melekat pada sistem sebagai sebuah kesatuan utuh
tanpa dapat dipisahkan. Keteladanan benar, yang – hakikatnya – melekat
pada setiap aspek berkehidupan. Sehingga, besar atau kecil, setiap
tingkah pola dan gerak-gerik kita, hakikatnya adalah keteladanan yang
akan ditiru oleh para peserta didik, para penuntut ilmu sejati. Oleh
karena itu; Indonesia, pahami ini, pahami bahwa keteladanan, inilah
esensi pendidikan sesungguhnya. Eureka!...
sumber:http://www.kompasiana.com/ditditnutama/eureka-inilah-esensi-pendidikan-sesungguhnya_5548be65af7e6113158b458a





0 komentar:
Posting Komentar